TUGAS
KEWIRAUSAHAAN
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
Nama : Chika Djulia Salsabila
Email :Chika_djuliasalsabila@yahoo.com
Kelas : X KEPERAWATAN (A)
No Absen : 024
Guru Mata Pelajaran : Pak. Adam Pramono
Email : Adampramono6@gmail.com
1.
Jelaskan apa yang dimaksud
dengan Entrepreneurship!
2.
Tulislah pendapat beberapa
para ahli tentang kewirausahaan!
3.
Sebutkan nama tokoh
diindonesia yang sukses dalam berwirausaha dan buatlah beserta biodatanya!
4.
Jelaskan keunggulan seorang
wirausaha dalam berusaha,dibandingkan dengan seorang pegawai negri!
Jawaban :
1.
Entrepreneurship adalah:
Jiwa
kewirausahaan yang dibangun bertujuan untuk menjembatani antara ilmu dengan
kemampuan pasar. Entrepreneurship meliputi pembangunan/pembentukan sebuah
perusahaan baru, kegiatan kewirausahaan juga merupakan kemampuan managerial
yang diperlukan oleh seorang entrepreneur.
2.
Berikut pengertian dan definisi wirausaha menurut para ahli :
Ø Menurut Arif F. Hadipranata : Wirausaha adalah sosok pengambil risiko yang
diperlukan untuk mengatur dan mengelola bisnis serta menerima keuntungan
financial ataupun non uang.
Ø Menurut Kathleen
: Mengemukakan bahwa wirausaha adalah
orang yang mengatur, menjalankan, dan menanggung risiko bagi
pekerjaan-pekerjaan yang dilakukannya dalam dunia usaha.
Ø Acmad Sanusi, 1994: Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam
perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat,
kiat, proses, dan hasil bisnis.
Ø Soeharto Prawiro, 1997: Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk
memulai suatu usaha (start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth).
Ø Menurut Saidi
dan Hartati (2008): Kewirausahaan
merupakan proses penciptaan sesuatu yang baru pada nilai menggunakan waktu dan
upaya penelitian, menanggung resiko keuangan, fisik, serta resiko sosial yang
mengiringi, menerima imbalan moneter yang dihasilkan, serta kepuasan dan
kebebasan pribadi.
Ø Raymond, (1995): Wirausaha adalah orang yang kreatif dan inovatif serta
mampu mewujudkanya untuk meningkatkan kesejahteraan diri masyarakat dan
lingkungan.
Ø Suryana (2008) : Kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari
tentang nilai, kemampuan, dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan
hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapinya.
Ø Joseph Schumpeter (1934): Wirausahawan adalah seorang inovator yang
mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar melalui
kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk :
·
Memperkenalkan
produk baru atau dengan kualitas baru,
·
Memperkenalkan
metode produksi baru,
·
Membuka pasar
yang baru (new market),
·
Memperoleh
sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru,
·
Menjalankan
organisasi baru pada suatu industri. Schumpeter mengkaitkan wirausaha dengan
konsep inovasi yang diterapkan dalam konteks bisnis serta mengkaitkannya dengan
kombinasi sumber daya.
Ø Israel Kirzner (1979): Wirausahawan mengenali dan bertindak terhadap peluang
pasar.
Ø Entrepreneurship
Center at Miami University of Ohio: Kewirausahaan sebagai proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa
visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara
yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu.
Ø Peter F. Drucker (1994): Mengatakan bahwa konsep kewirausahaan sebagai
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Kewirausahaan
merupakan proses penciptaan sesuatu yang berbeda untuk menghasilkan nilai
dengan mencurahkan waktu dan usaha diikuti penggunaan uang, fisik, resiko dan
kemudian menghasilkan jasa berupa uang serta kepuasan dan kebebasan pribadi.
Ø Steinhoff dan
John F. Burgess (1993) : Mengemukakan
bahwa wirausaha adalah orang yang mengorganisir, mengelola dan berani
menanggung resiko untuk menciptakan usaha baru dan peluang berusaha. Secara
esensi pengertian entrepreneurship adalah suatu sikap mental, pandangan,
wawasan serta pola pikir dan pola tindak seseorang terhadap tugas-tugas yang
menjadi tanggungjawabnya dan selalu berorientasi kepada pelanggan.
Ø Penrose (1963): Kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang
di dalam sistem ekonomi.
Ø Harvey
Leibenstein (1968, 1979): Kewirausahaan
mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan
perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi
dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya.
Ø
Richard
Cantillon (1775): Kewirausahaan
misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri
(self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga
tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu.
Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko
atau ketidakpastian.
BIODATA :
ü Nama :
SAPTUARI
SUGIHARTO, S.SI
ü
Tempat Tanggal
lahir :
Jogjakarta, 8
September 1979
ü
Email :
ü
Pendidikan :
1998
– 2004 SI jurusan Perencanaan
Pengembangan Wilayah Fakultas Geografi , Universitas Gajah Mada
ü Nama Usaha
:
Graha Kedai
Digital
ü
Website :
o
Alamat:
JI.
Gambir No.6A Deresan, Yogyakarta Telp: 0274 7480080, Fax: 0274 6411481
Hp.
081904220888, 0274-7882008.
Email: kedaidigital@yahoo.com
ü Penghargaan
:
o
2007 Wirausaha
Muda Mandin Kategori Mahasiswa Program Pascasarjana dan Alumni.
o
2008
Penghargaan ISEMBA Indonesia Small & Medium Business.
o
2008
Entrepreneur Award versi Majalah Wirausaha dan Keuangan.
ü
Lain-lain :
o
2004 Sales
Agent Kartu Halo Telkomsel Yogyakarta
o
2004 Data Adminstrator
PT. Gamatechno UGM
o
2001 Marketing
Radio Swaragama FM
o
2000 Crew
produksi Waton Stiker Jogja & Supplier Stiker di Kopma- Kopma di Yogyakarta
& Solo
o
2002 Campus
Event Manager Sampoerna A Mild untuk area UGM
o
1999 Penjual
celana Gunung di Kampus-kampus
o
1999 Peternak
& Penjual Ayam Potong
o
1998 Penjaga
Penitipan Tas di Kopma UGM
Bermula dari rasa heran itu, pada 2005 mantan marketing Swaragama FM itu
mengambil langkah berani. Ia mendirikan Kedai Digital – perusahaan yang
memproduksi barang-barang cinderramata (seperti mug, t-shirt, pin, gantungan
kunci, mouse pad, foto
dan poster keramik, serta banner)
dengan hiasan hasil print digital.
Untuk moal awal, ia rela menjual motor dan meminta orangtua
menggadaikan rumah keluarga, akhirnya terkumpul modal sebanyak Rp 28 juta.
Butuh waktu enam bulan baginya untuk memulai
kegiatan Kedai Digital. Prioritas awal, ia mesti mencari mesin digital printing.
Beruntung, mesin itu ditemukannya di Bandung. Ia juga mencari tahu
sumber-sumber bahan baku. Kemudian, ia mempersiapkan tempat usaha, menyusun
konsep produk, dan merekrut para staf. Semuanya dilakukan sendiri.
Mulailah dia memproduksi beberapa merchandise. Pada mulanya
masih terbatas pada kaos dan pin. Ketika mulai stabil, Saptu memberanikan diri
merekrut desainer dari kampus-kampus seni, yang tersedia cukup banyak di
Yogyakarta. Untuk tenaga marketing,
ia meminta bantuan para mahasiswa dari perguruan tinggi lain, yang
juga tersebar di kota itu. Pada awalnya, target pasar Kedai Digital adalah para
mahasiswa.
Pada tahun pertama, Kedai Digital telah
berhasil meraih penjualan sebesar Rp 400 juta. Tahun berikutnya, perolehan
bisnis melesat menjadi Rp 900 juta. Seiring dengan pertambahan outlet, revenue pada 2007
menembus angka Rp 1,5 miliar. Bermula dari sebuah kios kecil di daerah
Gejayan, Yogyakarta, kini Kedai Digital memiliki outlet di 21 kota di tanah air. Di antaranya
di Jogyakarta, Solo, Semarang, , Magelang, Kudus, Klaten, Purwokerto,
Sukoharjo, Wonol Madiun, Malang, Surabaya, Jember, Balikpapan, Sukabumi,
Denpasar, Medan, Padang, Batam, Pekanbaru, dan Banda Aceh.
Saptuari Sugiharto, seorang pengusaaha muda yang
merupakan bos dari Kedai Digital. Berbeda dengan generasi akhir 1990-an dan
awal 2000-an yang umumnya terjun menjadi wirausahawan karena sulit mencari
kerja akibat krisis ekonomi yang tengah melanda, generasi pengusaha muda
berumur 20-an tahun saat ini tampak memiliki keyakinan diri yang lebih besar.
Mereka sejak semula bersungguh-sungguh ingin menjalani hidup sebagai
entrepreneur. Salah satu di antaranya adalah Saptuari Sugiharto.
Lelaki berusia 29 tahun itu telah mulai
berbisnis kecil-kecilan sejak kuliah di Jurusan Geografi Universitas Gadjah
Mada. Tahun ini, ia terpilih sebagai runner-up Wirausahawan Muda Mandiri 2007.
Sejak masuk kampus UGM pada 1998, Saptuari telah mendambakan memiliki usaha
sendiri. Sembari kuliah, beberapa usaha dijalaninya, mulai dari menjadi penjaga koperasi
mahasiswa, penjual ayam kampung, penjual stiker, hingga sales dari agen kartu Halo
Telkomsel.
Lalu, pada 2004, ketika bekerja sebagai event
organizer di sebuah perusahaan di Yogyakarta, mantan staf marketing Radio
Swaragama FM ini terperanjat melihat antusiasme penonton berebut merchandise
berlogo atau bergambar para selebriti. “Heran. Kenapa orang-orang begitu bersemangat
mendapatkan kaus, pin, atau apa saja milik artis,” katanya.
“Padahal, mereka bisa membuat merchandise apa
saja sesuai dengan kemauannya.” Bermula dari rasa heran itu, pada 2005 Saptuari
mengambil langkah berani mendirikan Kedai Digital. Perusahaan itu bertujuan
memproduksi barang-barang cendera mata (seperti mug, t-shirt, pin, gantungan
kunci, mouse pad, foto dan poster keramik, serta banner) dengan hiasan hasil
print digital.
Waktu itu, ia bermodalkan uang sebanyak Rp28
juta; hasil dari tabungan, menjual motor, dan menggadaikan rumah keluarga.
Butuh waktu enam bulan bagi lelaki kelahiran Yogyakarta itu untuk memulai
kegiatan Kedai Digital. Terlebih dahulu, ia mesti mencari mesin digital
printing. Ia mendapatkannya (buatan China) di Bandung.
Ia juga harus mencari tahu sumber-sumber bahan
baku. Kemudian, ia harus mempersiapkan tempat usaha, menyusun konsep produk,
dan merekrut para staf. Semuanya dilakukan sendirian. Bisnisnya berjalan pelan
tapi pasti. Ketika usahanya mulai stabil, Saptuari memberanikan diri merekrut
desainer dari kampus-kampus seni yang memang tersedia cukup banyak di
Yogyakarta.
Untuk tenaga marketing, digunakan para
mahasiswa dari perguruan tinggi lain yang juga tersebar di kota itu. Target
pasar Kedai Digital adalah para mahasiswa. Karenanya, menurut Saptuari,
perusahaannya tak boleh main-main soal kualitas. Karena itu, ia mesti
menggunakan desainer yang memiliki latar belakang pendidikan formal. Pada tahun
pertama, Kedai Digital telah berhasil meraih penjualan sebesar Rp: 400 juta.
Tahun berikutnya, perolehan bisnis melesat
menjadi Rp900 juta. Seiring dengan pertambahan outlet, revenue pada 2007
menembus angka Rp1,5 miliar. Hingga akhir tahun silam, Kedai Digital telah
memiliki delapan gerai di Yogyakarta. Salah satunya adalah Kedai Supply yang
menyediakan bahan baku untuk kebutuhan produksi di seluruh outlet lainnya.
Sementara itu, gerai Kedai Printing
dikhususkan melayani pesanan produk-produk advertising seperti banner. Di luar
Yogyakarta, Saptuari telah memiliki lima outlet lain (di Kebumen, Semarang,
Tuban, Pekanbaru, dan Solo) melalui sistem waralaba. Menurut Nur Alfa Agustina,
Kepala Departemen MikroBisnis Group Bank Mandiri (penyelenggara Wirausahawan
Muda Mandiri), di antara 500 peserta yang mengikuti lomba, Kedai Digital dinilai
inovatif karena merupakan pelopor industri merchandise dengan metode digital
printing di wilayah Yogyakarta.
Untuk penilaian dari sisi bisnis, Saptuari
mendapat nilai lebih karena bukan berasal dari keluarga pengusaha.
Pendidikannya pun tak terkait dengan ilmu ekonomi. Lalu, karena melibatkan
banyak mahasiswa dalam menggerakkan usahanya dan mengajarkan mereka soal
entrepreneurship, lelaki bertubuh kekar itu mendapat nilai yang tinggi dalam
penilaian aspek sosial. Soal yang terakhir itu, Saptuari memang mengajak para
pegawainya yang berperilaku baik untuk ikut memiliki saham di outlet-outlet
Kedai Digital.
Kini, telah empat kedai yang sahamnya ikut
dimiliki para pekerja. “Saya tak mau mereka terus-terusan hanya menjadi
pekerja. Mereka juga harus menjadi owner,” katanya. Semangat wirausaha telah
ikut disebarluaskan.
4. Keunggulan
seorang pengusaha dibandingkan dengan seorang pegawai negri :
Banyak
orang masih mempertanyakan apa sih keuntungan jadi seorang pengusaha di banding
dengan pegawai yang bekerja di kantoran.
Keuntungan Menjadi Wirausaha Di banding Pegawai / PNS
1.
Waktu
Untuk Keluarga Lebih Banyak
:
Menjadi wirausaha, Anda akan memiliki waktu
Menjadi wirausaha, Anda akan memiliki waktu
yang fleksibel. Berbeda dengan jam kantor yang
sudah menetapkan standar jam kerja setiap harinya. Anda juga tak perlu
repot-repot lembur di kantor. Tentu saja ini akan menguntungkan Anda dan
keluarga. Waktu untuk berkumpul bersama menjadi lebih banyak, dan lebih mudah
mengawasi anak setiap hari.
2.
Membuka
Kesempatan Kerja :
Apabila bisnis yang dijalani mulai berkembang, Anda bisa membuka kesempatan kerja bagi siapa saja. Selain dapat membantu menjalani usaha yang diterapkan, ini dapat menciptakan peluang karir untuk orang lain.
Apabila bisnis yang dijalani mulai berkembang, Anda bisa membuka kesempatan kerja bagi siapa saja. Selain dapat membantu menjalani usaha yang diterapkan, ini dapat menciptakan peluang karir untuk orang lain.
3.
Memiliki Pendapatan
Sendiri :
Membuka usaha tentunya bisa membantu Anda memiliki pendapatan sendiri. Dengan begitu, Anda juga bisa membantu suami untuk memenuhi pengeluaran keluarga dan menambah tabungan masa depan bersama-sama. Laba yang didapat malah bisa lebih besar dari gaji karyawan kantoran yang sudah ditentukan.
Membuka usaha tentunya bisa membantu Anda memiliki pendapatan sendiri. Dengan begitu, Anda juga bisa membantu suami untuk memenuhi pengeluaran keluarga dan menambah tabungan masa depan bersama-sama. Laba yang didapat malah bisa lebih besar dari gaji karyawan kantoran yang sudah ditentukan.
4.
Relasi
Semakin Luas :
Menjadi wirausaha memberikan peluang untuk Anda bertemu dengan orang banyak. Ini juga bisa membantu Anda untuk menambah relasi. Semakin banyak network yang didapatkan justru bisa membuat usaha yang dijalankan semakin sukses.
Menjadi wirausaha memberikan peluang untuk Anda bertemu dengan orang banyak. Ini juga bisa membantu Anda untuk menambah relasi. Semakin banyak network yang didapatkan justru bisa membuat usaha yang dijalankan semakin sukses.
5.
Wawasan
Bertambah :
Tak hanya relasi saja yang bertambah, wawasan Anda juga akan berkembang. Misalnya wawasan seputar perkembangan ekonomi dan sosial, atau wawasan yang berhubungan dengan bisnis. Hal tersebut juga bisa Anda dapatkan dari orang-orang atau relasi yang ditemui.
Tak hanya relasi saja yang bertambah, wawasan Anda juga akan berkembang. Misalnya wawasan seputar perkembangan ekonomi dan sosial, atau wawasan yang berhubungan dengan bisnis. Hal tersebut juga bisa Anda dapatkan dari orang-orang atau relasi yang ditemui.
6.
Hobi
Tersalurkan :
Umumnya para wanita yang berwirausaha berawal dari hobi. Misalnya memiliki hobi menari, hobi memasak, atau bahkan hobi menjahit. Selain hobi tersalurkan, usaha yang dijalankan pun terasa lebih ringan. Dari hobi Anda bisa mendapatkan penghasilan.
Umumnya para wanita yang berwirausaha berawal dari hobi. Misalnya memiliki hobi menari, hobi memasak, atau bahkan hobi menjahit. Selain hobi tersalurkan, usaha yang dijalankan pun terasa lebih ringan. Dari hobi Anda bisa mendapatkan penghasilan.