TUGAS KEWIRAUSAHAAN
ETIKA KEWIRAUSAHAAN
NAMA-NAMA KELOMPOK II
☻ ELVA FEBRI ASHARI
☻ GITA CAHYA NIRWANA
☻DERI SILAMBI
☻ CHIKA DJULIA SALSABILA
☻ MILA KARMILA
SMK KESEHATAN MANDONGA
2013
Puji
syukur saya penjatkan kehadirat AllAh SWT, yang atas rahmat-Nya maka saya dapat
menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmiah. Karya Tulis Ilmiah adalah
merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata
pelajaran kewirausahaan .Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu sehingga makalah ini dapat di selesaikan sesuai dengan waktunya.
Dalam
penulisan Karya Tulis Ilmiah ini saya merasa masih banyak kekurangan-kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya
miliki. Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang berifat membangun demi kesempurnaannya.
Semoga
Karya Tulis Ilmiah ini memberikan informasi kepada pembaca dan bermanfaat untuk
pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua, serta berharap semoga Allah
memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan
dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
Kendari,
08 November 2013
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………….. 1
DAFTAR ISI. ………………………………………….…..…… 2
BAB I – PENDAHULUAN……………………………………. 3
1.1 Tinjauan Umum Tentang Kewirausahaan …………..……... 3
1.2 Tinjauan Umum Tentang Etika…………………………..…. 4
BAB II – PENDAPAT PARA AHLI…………………………. 6
2.1 Definisi Kewirausahaan Menurut Para Ahli …………….....
6
2.2 Definisi Etika Menurut Para Ahli………………………..…. 8
BAB III – PEMBAHASAN……………………………………. 9
3.1 Pembahasana Etika Terapan ………………….………..….. 9
3.2 Beberapa bidang bagi Etika Terapan……………………... 10
BAB IV – PENUTUP……………………………………….... 12
4.1 kesimpulan………….……………………………………...
12
4.2
saran……………………………………………………...... 12
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………...…. 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tinjauan umum tentang Kewirausahaan
Dahulu kewirausahaan merupakan bakat sejak lahir dan diasah
melalui pengalaman langsung di lingkungan, maka sekarang ini paradigma tersebut
telah bergeser.Kewirausahaan telah menjadi disiplin ilmu yang mempelajari
tentang nilai, kemampuan dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan
hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin
dihadapinya.Sebagai suatu disiplin ilmu, maka ilmu kewirausahaan dapat
dipelajari dan diajarkan, sehingga setiap individu memiliki peluang untuk
tampil sebagai seorang wirausahawan.Sebagai suatu disiplin ilmu, maka ilmu
kewirausahaan dapat dipelajari dan diajarkan, sehingga setiap individu memiliki
peluang untuk tampil sebagai seorang wirausahawan.Bahkan untuk menjadi
wirausahawan.
Pengertian kewirausahaan yaitu usaha yang dilakukan melalui
inovasi dan kemauan seseorang untuk mengorganisir, mengelola, dan mengasumsikan
sebuah bisnis.Contoh kecilnya seperti membuka toko sendiri, dan menjual jasa.
Usaha tersebut dimiliki penuh oleh orang tersebut dan akan mendapatkan hasil
dan jerih payah kita sendiri.
Banyak manfaat dalam ilmu kewirasuhaan selain sebagai dasar
kita dalam belajar tentunya wirausaha juga bisa menjadi sumber pendapatan dan
juga proses pembentukan karakter wirausaha juga memiliki manfaat yang banyak
sekali.Keberanian untuk membentuk jiwa wirausaha juga didorong oleh dosen di
Kampus atau lembaga pelatihan.Mereka memberikan mta kuliah tentang
kewirausahaan yang praktis dan menarik sehingga membangkitkan minat mahasiswa
untuk berwirausaha.
1.2 Tinjauan umum tentang Etika
Manusia adalah makhluk sosial yang hidup dan kehidupannya
selalu bersinggungan dengan manusia lain. Setiap individu memiliki sifat dan
kebiasaan berbeda. Oleh sebab itu, seseorang harus pandai dalam menempatkan
diri dalam kehidupan sosial agar tidak menyakiti dan merugikan orang lain .Hal
inilah yang melatarbelakangi penting etika dalam kehidupan.Manusia tentu bukan
hidup untuk mencari musuh. Setiap orang hidup dengan tujuan yang sama,
perdamaian dan persaudaraan. Etika merupakan seperangkat aturan yang berfungsi
untuk mengatur dan mengajari seseorang dalam bersikap. Etika akan membimbing
manusia untuk berlaku sopan dan pantas pada setiap orang
Sebenarnya, etika tidak perlu diajarkan secara khusus dan
tersendiri. Etika akan terbentuk dan dipelajari sendiri dalam lingkungan
keluarga, sekolah, dan masyarakat umum. Namun, hal itu tentu bukan jaminan bagi
seseorang untuk menerima berbagai pelajaran positif yang berkenaan dengan
etika. Seseorang yang hidup dan dibesarkan di lingkungan “tidak baik” akan
tumbuh menjadi sosok kurang beretika. Orang tersebut akan berlaku bebas sesuai
keinginannya tanpa memperhatikan perasaan orang lain. Ia hanya berpikir bahwa
apa yang dilakukan haruslah berdampak baik baginya meskipun tidak baik bagi
orang lain.
Belajar etika memiliki beberapa manfaat antara lain; membuat
seseorang lebih menghargain individu lain karena timbulnya pemikiran “bagaimana
jika aku menjadi dia”. Meskipun tampak kuno, memposisikan diri sebagai orang
lain akan membuat seseorang mampu memperkirakan tindakan yang akan dilakukan
individu lain ketika mengalami kejadian tertentu; Etika akan membuat seseorang
menyadari pentingnya kehidupan; Etika mengajadi seseorang untuk sadar dalam
bertindak; Etika membuat seseorang mendahulukan hal yang lebih penting yang
dalam hal ini berkaitan dengan hati nurani.
BAB II
PENDAPAT PARA AHLI
2.1 Definisi Kewirausahaan Menurut Para Ahli
Peter F Drucker
Kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda (ability to create the new and different) .
Thomas W Zimmerer
Kewirausahaan adalah penerapan kreativitas dan
keinovasian untuk permasalahan dan upaya memanfaatkan peluang-peluang yang
dihadapi orang setiap hari.
Andrew J Dubrin
Seseorang yang mendirikan dan menjalankan sebuah usaha
yang inovatif (Entrepreneurship is a person who founds and operates an
innovative business).
Robbin & Coulter
Entrepreneurship is the process whereby an individual
or a group of individuals uses organized efforts and means to pursue
opportunities to create value and grow by fulfilling wants and need through
innovation and uniqueness, no matter what resources are currently controlled.
Dari definisi tentang Entrepreneurship diatas terdapat
3 tema penting yang dapat di identifikasi:
1. the pursue of opportunities , (entrepreneurship adalah berkenaan
dengan mengejar kecenderungan dan perubahan-perubahan lingkungan yang orang
lain tidak melihat dan memperhatikannya).
2. innovation, (entrepreneurship mencakup perubahan perombakan,
pergantian bentuk, dan memperkenalkan pendekatan-pendekatan baru…. Yaitu produk
baru atau cara baru dalam melakukan bisnis).
3. growth. (Pasca entrepreneur mengejar
pertumbuhan, mereka tidak puas dengan tetap kecil atau tetap dengan ukuran yang
sama. Entrepreneur menginginkan bisnisnya tumbuh dan bekerja keras untuk meraih
pertumbuhan sambil secara berkelanjutan mencari kecenderungan dan terus
melakukan innovasi produk dan pendekatan baru.
Istilah kewirausahaan pada dasarnya merupakan suatu
disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan (ability) dan perilaku
seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan
berbagai risiko yang mungkin dihadapinya, maka definisi
Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu nilai yang
berbeda dengan mencurahkan waktu dan upaya yang diperlukan, memikul
risiko-risiko finansial, psikis dan sosial yang menyertai, serta menerima
penghargaan /imbalan moneter dan kepuasan pribadi.
2.2 Definisi Etika Menurut Para Ahli
Rosita noer
ajaran (normatif) dan pengetahuan (positif) tentang yang baik
dan yang buruk, menjadi tuntutan untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik.
Drs. O.P. Simorangkir
Etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berperilaku
menurut ukuran dan nilai yang baik.
Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat
Etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia
dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
Drs. H. Burhanudin Salam
Etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai
norma dan moral yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya.
Etika (Yunani Kuno: “ethikos”, berarti “timbul dari
kebiasaan”) adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas
yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup
analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung
jawab. Munculnya Etika terapan yaitu terjadi karena perkembangan dalam bidang
pengetahuan dan teknologi sehingga memicu kepedulian orang untuk menerapkan
suatu tindakan yang disebut Etika terapan
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pembahasan Etika Terapan
Etika terapan (applied ethics) sama sekali bukan hal yang
baru dalam sejarah filsafat moral. Sejak Plato dan Aristoteles etika merupakan
filsafat praktis, artinya filsafat yang ingin memberikan penyuluhan terhadap
tingkah laku manusia dengan memperlihatkan apa yang harus dilakukan. Dalam abad
pertengahan Thomas Aquinas melanjutkan filsafat praktis ini dan menerapkannya
dibidang teologi moral.Pada awal zaman modern muncul etika khusus (speciall
ethics) yang membahas masalah etis suatu bidang tertentu seperti negara dan
keluarga.
Pada awal abad 20, di kawasan berbahasa inggris,
khususnya di United Kingdom dan Amerika Serikat etika dipraktekkan sebagai”metaetika”.
Ini adalah suatu aliran dalam filsafat moral yang tidak menyelidiki baik
buruknya perbuatan manusia, melainkan “bahasa moral” atau ungkapan-ungkapan
manusia tentang baik dan buruk. Aliran meta etika merupakan filsafat
moral yang mendominasi enam decade pertama abad ke-20. Baru mulai akhir 1960-an
terlihat suatu tendensi lain. Timbul perhatian yang semakin besar terhadap
etika.Sekitar saat itu etika mulai meminati masalah-masalah etis yang
konkrit.Etika turun dari tempatnya yang tinggi, dan mulai membumi.Perubahan
tersebut dapat dikatakan dipicu oleh beberapa factor yang timbul serentak.
Diantara beberapa factor itu dapat disebut factor penting pertama adalah perkembangan dalam
bidang ilmu pengetahuan dan tekhnologi, khususnya dalam sector ilmu-ilmu
biomedis. Perkembangan pesat bidang ini telah menimbulkan banyak persoalan etis
yang besar.Faktor penting kedua adalah terciptanya semacam “iklim moral” yang
mengundang minat baru untuk etika.Iklim baru yang dimaksud berupa munculnya
gerakan hak diberbagai bidang, yang secara khusus telah mengundang peran actual
dari etika itu sendiri.
3.2 Beberapa Bidang Garapan
bagi Etika Terapan
1. Dua wilayah besar yang
disoroti etika terapan
Dua wilayah besar yang disoroti atau mendapat perhatian khusus
dan serius di dalamnya, yakni wilayah profesi dan wilayah masalah.Etika
kedokteran, etika politik, etika bisnis, dan sebagainya, merupakan wilayah
profesi.Penggunaan tenaga nuklir, pembuatan, pemilikan, penggunaan senjata
nuklir, pencemaran lingkungan hidup, diskriminasi ras merupakan wilayah
masalah. Cabang etika terapan yang paling banyak mendapat perhatian dalam zaman
kita sekarang ini dapat disebut dari sudut/wilayah profesi, yakni: etika
kedokteran dan etika bisnis. Dari wilayah masalah masalah dapat disebut: etika
tentang perang dan damai dan etika lingkungan hidup.
2. Pembagian ke dalam
makroetika dan mikroetika
Cara lain untuk membagikan etika terapan adalah dengan
membedakan antara makroetika dan mikroetika. Makroetika membahas masalah-masalah
moral pada skala besar.Suatu masalah disebut makroetika apabila masalah itu
menyangkut suatu bangsa seluruhnya abahn seluruh umat manusia.Ekonomi dan
keadilan; lingkungan hidup, dan alokasi sarana-sarana pelayanan kesehatan dapat
digolongkan sebagai contoh-contoh dari makroetika.Mikroetika membicarakan
pertanyaan-pertanyaan etis dimana individu terlibat, seperti kewajiban dokter
terhadap pasiennya atau kewajiban pengacara terhadap kliennya. Kadang diantara
makroetika dan mikroetika disisipkan lagi jenis etika terapan yang ketiga, yang
disebut mesoetika (meso=madya), yang menyoroti masalah-masalah etis yang
berkaitan dengan suatu kelompok atau profesi, seperti kelompok ilmuwan, profesi
wartawan, pengacara dan sebagainya.
3. Pembagian ke dalam etika
individual dan etika sosial
Pembagian lain etika terapan adalah pembedaan antara etika
individual dan etika social. Etka individual membahas kewajiban manusia
terhadap dirinya sendiri, sedangkan etika social membahas kewajiban manusia
sebagai anggota masyarakat. Namun pembagian ini banyak diragukan relevansinya,
karena manusia peroranganpun selalu adalah mahluk social, sehingga tidak bias
dibedakan antara etika semata-mata individual dan etika yang semata-mata
sosial.
BAB IV
PENUTUP
4.1 kesimpulan
Istilah
kewirausahaan pada dasarnya merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari
tentang nilai, kemampuan (ability) dan perilaku seseorang dalam menghadapi
tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai risiko yang mungkin
dihadapinya.Etika terapan juga mempunyai hubungan dengan kewirausahaan sebab
termasukaliran
dalam filsafat moral yang tidak menyelidiki baik buruknya perbuatan manusia,
melainkan “bahasa moral” atau ungkapan-ungkapan manusia tentang baik dan
buruk.Jadi etika terapan merupakan bagian dari disiplin ilmu kewirausahaan.
4.2 saran
Pelanggaran
etika bisnis itu dapat melemahkan daya saing hasil industri dipasar
internasional.Ini bisa terjadi sikap para pengusaha kita.Lebih parah lagi bila
pengusaha Indonesia menganggap remeh etika bisnis yang berlaku secara umum dan
tidak pengikat itu.
Kecenderungan
makin banyaknya pelanggaran etika bisnis membuat keprihatinan banyak pihak.
Pengabaian etika bisnis dirasakan akan membawa kerugian tidak saja buat
masyarakat, tetapi juga bagi tatanan ekonomi nasional. Disadari atau tidak,
para pengusaha yang tidak memperhatikan etika bisnis akan menghancurkan nama
mereka sendiri dan negara.
DAFTAR PUSTAKA
http://dumaikotapoltac.blogspot.com/2012/01/masalah-etika-terapan-dan-tantangannya.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar